Detail Cantuman

Rifki Nurhakim, 1610631190155, Analisis Semiotika Gaya Hidup Metroseksual Dalam Tayangan Iklan Tokopedia Versi BTS Di Youtube.
Semiotika gaya hidup di persepsikan sebagai tindak komunikasi yang kemudian disempurnakan menjadi model sastra yang bertanggung jawab atas semua faktor sebagaimana di alokasikan menjadi konvensi yang memungkinkan adanya sebuah makna pada tayangan iklan Tokopedia versi BTS merupakan sebuah iklan bernuasa remaja muda yang berpenampilan modern dan memiliki paras wajah yang tampan. Iklan ini banyak menampilkan atau mempresentasikan gaya hidup pria metroseksual yang diperankan oleh personil BantanBoys (BTS) yaitu Jimin dan Jungkook. Pria yang cenderung menyukai gaya berlebih pada fashion seperti baju dan produk-produk kecantikan cenderung lebih ditujukan untuk wanita saja, namun dalam iklan ini lebih ditujukan kepada para pria. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menganalisis iklan Tokopedia versi BTS. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode semiotika Roland Barthes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos gaya hidup tentang metroseksual yang dipresentasikan dalam iklan Tokopedia versi BTS yang diperankan oleh Jimin dan Jungkook. Hasil penelitian menemukan karakteristik pria metroseksual yang terkandung dalam iklan diartikan sebagai kebiasaan pria metroseksual adalah seperti pria yang gemar melakukan perawatan wajah, pria yang memiliki kulit wajah cerah, pria yang selalu mengedepankan penampilan, memiliki perilaku konsumerisme dan narsisme dan pria yang menggunakan produk kosmetik. Berdasarkan analisis tanda-tanda denotasi dan konotasi, yang dilakukan oleh peneliti, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yakni tokopedia mencoba membuat persfektif bahwa pria yang gemar melakukan perawatan tubuh atau menggunakan produk kecantikan tidak bisa disebut sebagai pria gemulai, karena pada saat ini banyak produk yang memang dikhususkan untuk para pria, itu semua menjadi konsep dasar pria metroseksual.
Kata kunci: Metroseksual, Semiotika dan Roland Barthes.