Detail Cantuman

Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) merupakan suatu realitas sosial yang telah ada di Indonesia sejak beberapa dekade yang lalu. Meskipun fenomena ini berkembang seiring waktu, sebagian Masyarakat Indonesia menganggap Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender sebagai perilaku seksual yang menyimpang. Kehidupan LGBT di Indonesia seringkali tetutup karena rasa takut terhadap stigma sosial dan diskriminasi oleh masyarakat sekitar. Beberapa kasus persekusi terhadap kaum LGBT telah membuat hak-hak mereka dicabut, dan menciptakan situasi yang kontroversial. Sehingga komunikasi anatara pelaku LGBT dengan Masyarakat dan keluarga menjadi sulit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan tujuan untuk memahami dan mendeskripsikan makna kasih sayang keluarga, motif, dan pengalaman komunikasi pelaku LGBT. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi Alferd Schutz. Adapun informan dalam penelitian ini adalah individu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender yang berjumlah 5 orang. Untuk mendapatkan makna, motif, dan pengalaman pelaku LGBT peneliti harus meneliti secara mendalam agar informan memberikan informasi yang sebenar-benarnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa informan memiliki makna yang beragam dalam memaknai kasih sayang keluarga, yaitu sebagai dukungan, penerimaan, dan penolakan. Adapun motif yang mendorong informan menjadi seorang LGBT, yaitu naluriah perasaan, kurang peran dan kasih sayang dari orang tua, pergaulan, trauma masa lalu, dan kekaguman yang berlebih kepada orang lain. Pengalaman berkomunikasi yang dialami pun beragam, yaitu pengalaman komunikasi yang didapatkan yang berupa pengalaman komunikasi positif dan negatif.
Kata kunci: Fenomenologi, Makna Kasih Sayang Keluarga, Motif, Komunikasi, LGBT