Detail Cantuman

YAYAT HIDAYAT. 2019. Pengaruh Kombinasi NAA dan BAP Terhadap
Keberhasilan Pelukaan Pada Eksplan Untuk Induksi Kalus Embriogenik Biji
Timun Apel (Cucumis sp.). Dibawah Bimbingan Muhammad Syafi’i dan
Nurcahyo Widyodaru Saputro.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis kombinasi terbaik
dari NAA dan BAP terhadap media MS (Murashige and Skoog) untuk dijadikan
acuan dan rekomendasi perbanyakan timun apel (Cucumis sp ). Metode yang
digunakan adalah metode eksperimental diuji dengan Uji Lanjut DMRT 5%
dengan menggunakan faktor tunggal yang terdiri dari 10 perlakuan diulang
sebanyak 5 kali ulangan : H0 ( NAA 0 mg/l + BAP 0 mg/l), H1 (NAA 0,75 mg/l +
BAP 0,1 mg/l), H2 ( NAA 0,75 mg/l + BAP 0,2 mg/l), H3 ( NAA 0,75 mg/l +
BAP 0,3 mg/l), H4 ( NAA 1.00 mg/l + BAP 0,1 mg/l), H5 ( NAA 1,00 mg/l +
BAP 0,2 mg/l), H6 ( NAA 1,00 mg/l + BAP 0,3 mg/l), H7 ( NAA 1,25 mg/l +
BAP 0,1 mg/l), H8 ( NAA 1,25 mg/l + BAP 0,2 mg/l), H9 ( NAA 1,25 mg/l +
BAP 0,3 mg/l) dengan eksplan biji. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
pemberian NAA dengan konsentrasi yang berbeda menggunakan media MS
(Murashige and Skoog) terhadap jenis eksplan ternyata berpengaruh dalam
pembentukan kalus tanaman timun apel terhadap komponen hasil : Waktu Inisiasi
Kalus, Diameter Kalus, Laju Pertumbuhan, Tekstur Kalus yaitu remah, Warna
Kalus terdapat Warna putih kecoklatan, Diameter Kalus menunjukkan hasil bahwa
ada pertumbuhan kalus dari masing-masing perlakuan, Laju pertumbuhan yang
paling banyak terjadi pada perlakuan H1 (NAA 0,75 mg/L + BAP 0,1 mg/L)
menunjukkan laju pertumbuhan paling signifikan, dan juga merupakan
pertumbuhan kalus paling besar.
Kata Kunci : Biji timun apel, NAA, BAP, Kalus.